SAUDARAKU artikel ini sudah pernah kami kirimkan ke Member..! kami kirim
ulang supaya kita selalu mengingat kekasih Allah SWT yaitu Rasulullah
SAW pada saat detik-detik terakhir wafatnya....kami sendiri selalu
mengulang-ulang membacanya hingga tak terasa air mata ini mengalir.....!
Diriwayatkan
bahwa surah Al-Maaidah ayat 3 diturunkan pada sesudah waktu ashar yaitu
pada hari Jumaat di padang Arafah pada musim haji penghabisan [ Haji
Wada'].
Pada masa itu Rasulullah SAW berada di Arafah di atas
unta. Ketika ayat ini turun Rasulullah SAW tidak begitu jelas
penerimaannya untuk mengingati isi dan makna yang terkandung dalam ayat
tersebut. Kemudian Rasulullah SAW bersandar pada unta beliau, dan unta
beliau pun duduk perlahan-lahan. Setelah itu turun malaikat Jibril AS
dan berkata:
"Wahai Muhammad, sesungguhnya pada hari ini telah
disempurnakan urusan agamamu, maka terputuslah apa yang diperintahkan
oleh Allah SWT dan demikian juga apa yang terlarang olehnya. Oleh itu
kamu kumpulkan para sahabatmu dan beritahu kepada mereka bahwa hari ini
adalah hari terakhir aku bertemu dengan kamu."
Setelah Malaikat
Jibril AS pergi maka Rasulullah SAW pun berangkat ke Mekah dan terus
pergi ke Madinah.Setelah Rasulullah SAW mengumpulkan para sahabat
beliau, maka Rasulullah SAW pun menceritakan apa yang telah diberitahu
oleh malaikat Jibril AS. Apabila para sahabat mendengar hal yang
demikian maka mereka pun gembira sambil berkata:
"Agama kita telah sempurna. Agama kita telah sempurna."
Apabila
Abu Bakar ra. mendengar keterangan Rasulullah SAW itu, maka ia tidak
dapat menahan kesedihannya maka ia pun kembali ke rumah lalu mengunci
pintu dan menangis sekuat-kuatnya. Abu Bakar ra. menangis dari pagi
hingga ke malam. Kisah tentang Abu Bakar ra. menangis telah sampai
kepada para sahabat yang lain, maka berkumpullah para sahabat di depan
rumah Abu Bakar ra. dan mereka berkata: "Wahai Abu Bakar, apakah yang
telah membuat kamu menangis sehingga begini sekali keadaanmu? Seharusnya
kamu merasa gembira sebab agama kita telah sempurna." Mendengarkan
pertanyaan dari para sahabat maka Abu Bakar ra. pun berkata, "Wahai para
sahabatku, kamu semua tidak tahu tentang musibah yang menimpa kamu,
tidakkah kamu tahu bahwa apabila sesualu perkara itu telah sempuma maka
akan kelihatanlah akan kekurangannya. Dengan turunnya ayat tersebut
bahwa ia menunjukkan perpisahan kita dengan Rasulullah SAW. Hasan dan
Husin menjadi yatim dan para isteri nabi menjadi janda."
Setelah
mereka mendengar penjelasan dari Abu Bakar ra. maka sadarlah mereka akan
kebenaran kata-kata Abu Bakar ra., lalu mereka menangis dengan
sekuat-kuatnya. Tangisan mereka telah didengar oleh para sahabat yang
lain, maka mereka pun terus memberitahu Rasulullah SAW tentang apa yang
mereka lihat itu. Berkata salah seorang dari para sahabat, "Ya
Rasulullah SAW, kami baru kembali dari rumah Abu Bakar ra. dan kami
dapati banyak orang menangis dengan suara yang kuat di depan rumah
beliau." Apabila Rasulullah SAW mendengar keterangan dari para sahabat,
maka berubahlah muka Rasulullah SAW dan dengan bergegas beliau menuju ke
rumah Abu Bakar ra.. Setelah Rasulullah SAW sampai di rumah Abu Bakar
ra. maka Rasulullah SAW melihat kesemua mereka yang menangis dan
bertanya, "Wahai para sahabatku, kenapakah kamu semua menangis?."
Kemudian Ali ra. berkata, "Ya Rasulullah SAW, Abu Bakar ra. mengatakan
dengan turunnya ayat ini membawa tanda bahwa waktu wafatmu telah dekat.
Adakah ini benar ya Rasulullah?." Lalu Rasulullah SAW berkata: "Semua
yang dikatakan oleh Abu Bakar ra. adalah benar, dan sesungguhnya waktu
untuk aku meninggalkan kamu semua telah dekat".
Setelah Abu Bakar
ra. mendengar pengakuan Rasulullah SAW, maka ia pun menangis sekuat
tenaganya sehingga ia jatuh pingsan. Sementara 'Ukasyah ra. berkata
kepada Rasulullah SAW, 'Ya Rasulullah, waktu itu saya anda pukul pada
tulang rusuk saya. Oleh itu saya hendak tahu apakah anda sengaja memukul
saya atau hendak memukul unta baginda." Rasulullah SAW berkata: "Wahai
'Ukasyah, Rasulullah SAW sengaja memukul kamu." Kemudian Rasulullah SAW
berkata kepada Bilal ra., "Wahai Bilal, kamu pergi ke rumah Fathimah dan
ambilkan tongkatku ke mari." Bilal keluar dari masjid menuju ke rumah
Fathimah sambil meletakkan tangannya di atas kepala dengan berkata,
"Rasulullah telah menyediakan dirinya untuk dibalas [diqishash]."
Setelah
Bilal sampai di rumah Fathimah maka Bilal pun memberi salam dan
mengetuk pintu. Kemudian Fathimah ra. menyahut dengan berkata: "Siapakah
di pintu?." Lalu Bilal ra. berkata: "Saya Bilal, saya telah
diperintahkan oleh Rasulullah SAW unluk mengambil tongkat
beliau."Kemudian Fathimah ra. berkata: "Wahai Bilal, untuk apa ayahku
minta tongkatnya." Berkata Bilal ra.: "Wahai Fathimah, Rasulullah SAW
telah menyediakan dirinya untuk diqishash." Bertanya Fathimah ra. lagi:
"Wahai Bilal, siapakah manusia yang sampai hatinya untuk menqishash
Rasulullah SAW?" Bilal ra. tidak menjawab perlanyaan Fathimah ra.,
Setelah Fathimah ra. memberikan tongkat tersebut, maka Bilal pun membawa
tongkat itu kepada Rasulullah SAW Setelah Rasulullah SAW menerima
tongkat tersebut dari Bilal ra. maka beliau pun menyerahkan kepada
'Ukasyah.
Melihatkan hal yang demikian maka Abu Bakar ra. dan Umar
ra. tampil ke depan sambil berkata: "Wahai 'Ukasyah, janganlah kamu
qishash baginda SAW tetapi kamu qishashlah kami berdua." Apabila
Rasulullah SAW mendengar kata-kata Abu Bakar ra. dan Umar ra. maka
dengan segera beliau berkata: "Wahai Abu Bakar, Umar duduklah kamu
berdua, sesungguhnya Allah SWT telah menetapkan tempatnya untuk kamu
berdua." Kemudian Ali ra. bangun, lalu berkata, "Wahai 'Ukasyah! Aku
adalah orang yang senantiasa berada di samping Rasulullah SAW oleh itu
kamu pukullah aku dan janganlah kamu menqishash Rasulullah SAW" Lalu
Rasulullah SAW berkata, "Wahai Ali duduklah kamu, sesungguhnya Allah SWT
telah menetapkan tempatmu dan mengetahui isi hatimu." Setelah itu Hasan
dan Husin bangun dengan berkata: "Wahai 'Ukasyah, bukankah kamu tidak
tahu bahwa kami ini adalah cucu Rasulullah SAW, kalau kamu menqishash
kami sama dengan kamu menqishash Rasulullah SAW" Mendengar kata-kata
cucunya Rasulullah SAW pun berkata, "Wahai buah hatiku duduklah kamu
berdua." Berkata Rasulullah SAW "Wahai 'Ukasyah pukullah saya kalau kamu
hendak memukul."
Kemudian 'Ukasyah berkata: "Ya Rasulullah SAW,
anda telah memukul saya sewaktu saya tidak memakai baju." Maka
Rasulullah SAW pun membuka baju. Setelah Rasulullah SAW membuka baju
maka menangislah semua yang hadir. Setelah 'Ukasyah melihat tubuh
Rasulullah SAW maka ia pun mencium beliau dan berkata, "Saya tebus anda
dengan jiwa saya ya Rasulullah SAW, siapakah yang sanggup memukul anda.
Saya melakukan begini adalah sebab saya ingin menyentuh badan anda yang
dimuliakan oleh Allah SWT dengan badan saya. Dan Allah SWT menjaga saya
dari neraka dengan kehormatanmu." Kemudian Rasulullah SAW berkata,
"Dengarlah kamu sekalian, sekiranya kamu hendak melihat ahli syurga,
inilah orangnya." Kemudian semua para jemaah bersalam-salaman atas
kegembiraan mereka terhadap peristiwa yang sangat genting itu. Setelah
itu para jemaah pun berkata, "Wahai 'Ukasyah, inilah keuntungan yang
paling besar bagimu, engkau telah memperolehi derajat yang tinggi dan
bertemankan Rasulullah SAW di dalam syurga."
Apabila ajal
Rasulullah SAW makin dekat maka beliau pun memanggil para sahabat ke
rumah Aisyah ra. dan beliau berkata: "Selamat datang kamu semua semoga
Allah SWT mengasihi kamu semua, saya berwasiat kepada kamu semua agar
kamu semua bertaqwa kepada Allah SWT dan mentaati segala perintahnya.
Sesungguhnya hari perpisahan antara saya dengan kamu semua hampir dekat,
dan dekat pula saat kembalinya seorang hamba kepada Allah SWT dan
menempatkannya di syurga.
Kalau telah sampai ajalku maka
hendaklah Ali yang memandikanku, Fadhl bin Abbas hendaklah menuangkan
air dan Usamah bin Zaid hendaklah menolong keduanya. Setelah itu kamu
kafanilah aku dengan pakaianku sendiri apabila kamu semua menghendaki,
atau kafanilah aku dengan kain yaman yang putih. Apabila kamu memandikan
aku, maka hendaklah kamu letakkan aku di atas balai tempat tidurku
dalam rumahku ini. Setelah itu kamu semua keluarlah sebentar
meninggalkan aku. Pertama yang akan menshalatkan aku ialah Allah SWT,
kemudian yang akan menshalat aku ialah Jibril AS, kemudian diikuti oleh
malaikat Israfil, malaikat Mikail, dan yang akhir sekali malaikat lzrail
berserta dengan semua para pembantunya. Setelah itu baru kamu semua
masuk bergantian secara berkelompok bershalat ke atasku."
Setelah
para sahabat mendengar ucapan yang sungguh menyayat hati itu maka
mereka pun menangis dengan nada yang keras dan berkata, "Ya Rasulullah
SAW anda adalah seorang Rasul yang diutus kepada kami dan untuk semua,
yang mana selama ini anda memberi kekuatan dalam penemuan kami dan
sebagai penguasa yang menguruskan perkara kami. Apabila anda sudah tiada
nanti kepada siapakah akan kami tanya setiap persoalan yang timbul
nanti?." Kemudian Rasulullah SAW berkata, "Dengarlah para sahabatku, aku
tinggalkan kepada kamu semua jalan yang benar dan jalan yang terang,
dan telah aku tinggalkan kepada kamu semua dua penasihat yang satu
daripadanya pandai bicara dan yang satu lagi diam sahaja. Yang pandai
bicara itu ialah Al-Quran dan yang diam itu ialah maut. Apabila ada
sesuatu persoalan yang rumit di antara kamu, maka hendaklah kamu semua
kembali kepada Al-Quran dan Hadis-ku dan sekiranya hati kamu itu
berkeras maka lembutkan dia dengan mengambil pelajaran dari mati."
BERSAMBUNG.... 2
sumber : http://usahatasiman.blogspot.com/
0 comments:
Post a Comment