Anelka dikenal sebagai striker yang sangat produktif dalam menciptakan peluang dan menjebloskan si kulit bundar ke gawang lawan. Pada Liga Primer Inggris ( England Primiership League /EPL) 2008-2009 lalu, Nicolas Anelka menjadi pencetak gol terbanyak ( top score ) dengan 22 gol. Jumlah ini lebih banyak dibandingkan kompatriotnya, Didier Drogba,
penyerang Chelsea asal Pantai Gading.
Nicolas Anelka dan Didier Drogba, adalah salah satu duet striker yang sangat ditakuti di liga Inggris. Keduanya dikenal sebagai striker
yang haus gol.Anelka termasuk sebagai pesepak bola papan atas dunia. Di
klub yang dibelanya saat ini, Chelsea, Anelka menjadi salah satu pemain
utama jika tidak sedang dibebat cedera.
Di balik kegarangannya dalam menceploskan
si kulit bundar ke gawang lawan, Nicolas Anelka memiliki sikap yang
sangat dingin. Ia sangat jarang tersenyum ketika sudah berada di
lapangan. Terkadang, rekan-rekannya sering merasa serbasalah ketika
berbicara dengannya. Dirinya sangat fokus pada permainan.
Di lini depan The Blues,
Chelsea, Anelka dikenal sebagai pemain yang kalem dalam bersikap, namun
garang di depan lawan. Ia juga terbilang pemain yang tenang dan tidak
emosional.
Kondisi ini bertolak belakang saat ia
masih memperkuat Real Madrid, Liverpool, Manchester City, dan Arsenal.
Ketika itu, pria kelahiran Versailles, Prancis, ini dikenal sebagai pria
yang suka ngambek dan emosional.
Memeluk Islam
Memeluk Islam
Kini, Anelka di kenal dingin, tidak meledak-ledak, dan tidak suka ngambek
lagi sejak bermain di Chelsea. Apa gerangan yang terjadi dengan Anelka?
Apa yang menyebabkan dirinya makin bijak dan tenang itu?Dalam wawancara
dengan sebuah media di Inggris, ketika ditanyakan tentang sikapnya yang
kini dingin dan lebih dewasa itu, Anelka menjawab ringan.
”Islam banyak membantu saya untuk bisa
bersikap tenang dan berkonsentrasi dan memiliki semangat tinggi. Saya
senang menjadi seorang Muslim, sebuah agama yang tenang dan saya banyak
belajar dari Islam,” tutur Abdul Salam Bilal Anelka, nama Muslimnya.
Sebelumnya, Anelka sempat menyembunyikan
identitas keislamannya dari hadapan publik. Bahkan, tak seperti rekannya
Franck Ribery, pemain FC Bayern Muenchen, Jerman, asal dari Prancis,
yang selalu berdoa ketika pertandingan akan dimulai. Anelka justru diam
saja dan benar-benar menyembunyikan identitas Muslimnya.”Bagi saya,
agama adalah masalah pribadi, tak perlu diungkapkan ke publik,”
terangnya.
Namun belakangan, ketika publik sudah
mengetahui identitasnya sebagai pemeluk agama Muhammad SAW, Nicolas
Anelka justru makin terlihat arif dan bijaksana.Sejak kapan Anelka
memeluk Islam? Ternyata, kepindahannya ke klub asal Turki, Fenerbahce,
selepas bermain di Manchester City selama tiga musim, pada tahun 2004
Anelka mendapatkan hidayah untuk memeluk Islam. Karena itu, pemilik
nama lengkap Nicolas Sebastien Anelka ini mengumumkan secara resmi
perihal perpindahan dirinya menjadi seorang Muslim.
Dilahirkan di Versailles, Prancis, pada
14 Maret 1979, Anelka menghabiskan masa kecilnya di Trappes, sebuah kota
kecil yang berada di pinggiran barat Paris.Sebelum menjadi seorang
Muslim, Anelka adalah seorang ateis (tak beragama). Ia juga bukan
pemeluk agama Kristen seperti yang diperkirakan oleh sebagian orang. Ia
dulunya benar-benar tak memiliki Tuhan.
Namun demikian, di saat dirinya tak
beragama itu, Anelka banyak bergaul dan menjalin persahabatan dengan
keluarga Muslim. Dan, dari situlah Anelka mulai tertarik dengan Islam.
”Saya menjadi seorang Muslim sejak saya berusia 16 tahun,” curhatnya
dalam wawancara dengan majalah Arab, Super Magazine .
Kepada para pembaca majalah FourFourTwo,
pemain asal Prancis ini mengungkapkan alasannya mengapa memilih Islam.
Islam, kata dia, adalah cara hidup yang cocok dengan dirinya. ”Saya
merasa nyaman dan tenang dengan agama dan hidup saya saat ini. Tapi, ini
masalah pribadi dan itu mengapa saya tidak membicarakan hal itu selalu
sering. Itu adalah sisi pribadi saya.”
Menganut Islam, diakui striker
Chelsea ini banyak membawa perubahan positif dalam hidupnya. Menurutnya,
agama Islam menuntunnya untuk tetap bersikap arif. Dan, hal inilah yang
melatarbelakangi sikap tenangnya saat berlaga di lapangan.”Islam banyak
membantu saya untuk bisa bersikap tenang dan berkonsentrasi dan
memiliki semangat tinggi,” tuturnya.
”Saya senang menjadi seorang Muslim,
sebuah agama yang tenang dan saya banyak belajar dari Islam,” tambahnya.
Dalam wawancara yang dimuat di Match, majalah terbitan
Prancis, Anelka mengungkapkan bahwa Islam adalah sumber kekuatannya di
dalam maupun di luar lapangan. ”Saya menjalani karier yang berat. Saya
kemudian berketetapan hati untuk menemukan kedamaian. Dan, akhirnya saya
menemukan Islam.”
Di kehidupan pribadi, Anelka menikah
dengan seorang perempuan berkebangsaan Belgia, Barbara Tausia, pada 9
Juni 2007 di Marrakesh, Maroko. Pernikahannya dengan wanita yang
berprofesi sebagai seorang koreografer ini tidak membuat Anelka memilih
meninggalkan keyakinan barunya tersebut. Bahkan, Anelka berencana untuk
tinggal di Uni Emirates Arab setelah pensiun nanti. Dan, di sela-sela
bermain sepak bola, Anelka kerap bermain tenis dan pernah bermain untuk
satu film berjudul ”Le Boulet” sebagai pemain sepak bola bernama
Nicolas.
Tetap berpuasa
Sebagai seorang pemain sepak bola
profesional dan penganut Islam yang taat, kewajiban berpuasa selama
bulan Ramadhan tidak membuat Anelka kesulitan untuk tetap menjalankan
aktivitasnya di lapangan hijau. Seperti kebanyakan pemain sepak bola
Muslim lainnya di Liga Premier, Anelka berusaha tetap menjalankan ibadah
puasa.
Dalam sebuah wawancara dengan majalah FourFourTwo,
peraih Golden Boot Premiership musim kompetisi 2008/2009 ini
mengungkapkan bahwa sebagai seorang Muslim yang taat, ia wajib
menghormati bulan Ramadhan dengan menjalankan kewajiban
puasa.”Sebetulnya puasa bukan suatu hal yang sulit untuk dijalankan.
Saya pernah melakukannya beberapa kali. Namun, dalam beberapa kali
Ramadhan saya mengalami dua atau tiga cedera. Sehingga, hal itu membuat
saya tidak bisa berpuasa.”
Ucapkan Syahadat di Fenerbache
Musim lalu, striker Chelsea Nicolas Anelka menjadi pencetak gol terbanyak Liga Premier. Striker Prancis ini memang berambisi untuk kembali menjadi top skor bersama rekan satu timnya, Didier Drogba.
Sejak menyatakan diri pindah memeluk
agama Islam tahun 2004 lalu, Anelka juga menyandang nama Islam, yakni
Abdul Salam Bilal Anelka. Diyakini kepindahan Anelka memeluk agama Islam
ini ketika dia membela raksasa Turki, Fenerbahce, setelah tiga musim
bermain untuk Manchester City, Inggris. Memulai karier di Paris
Saint-Germain, namun setelah itu pindah ke Arsenal, Anelka langsung
menjadi pemain utama dan meraih gelar pemain muda terbaik versi PFA.
Usai bermain untuk The Gunners ,
julukan Arsenal, Anelka pindah ke Real Madrid tahun 1999 dengan nilai
transfer 22,3 juta pound. Sayangnya ia tak betah dan kembali lagi ke
klub lamanya, Paris Saint-Germain, dengan nilai transfer lebih rendah,
yakni sebesar 20 juta pound.
Meski sudah nyaman di Paris, Anelka
kembali mengincar Liga Premier dan bermain untuk Liverpool pada Januari
2002 dengan status pinjaman. Setelah itu, dia bergabung dengan
Manchester City dengan transfer senilai 13 juta pound di awal musim
2002-2003. Setelah merumput selama tiga musim bersama Manchester City,
kemudian dia pindah ke Fenerbahce.
Di klub Turki inilah, Anelka diyakini
mengucapkan dua kalimat syahadat. Setelah dari Fenerbahce, Anelka
kembali Lige Premier Inggris. Di benua biru ini, Anelka bergabung dengan
Bolton Wanderers yang memboyongnya dari Fenerbache dengan nilai
transfer 7-8 juta pound.Kemudian, pada musim kompetisi 2008/2009, Anelka
pindah ke Chelsea dengan nilai transfer 15 juta pound. Ia mulai
bergabung dengan The Blues pada Januari 2008 silam, dan menjadi pencetak gol terbanyak dengan 22 gol. [dia/sya/berbagai sumber]
sumber : http://kisahmuallaf.wordpress.com
0 comments:
Post a Comment