Assalamualaikum WRB
Segala puji tak berujung hanya milik Allah
swt, yang maha mengatur segala mahlukNya lagi menjamin rezki semua
mahluk, Raja diatas segala raja. Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada
di langit dan di bumi. Dan walaupun seorang mahluk melahirkan apa yang
ada di dalam hatinya atau pun menyembunyikannya, niscaya Allah swt akan
membuat perhitungan dengan perbuatan tersebut. Maha Suci Allah yang
tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.
Shalawat
dan salam senantiasa kita kirimkan kepada Nabi yang kita cintai, yang
kita contoh segala amal perbuatannya, Nabi yang kita rindukan perjumpaan
dengannya beserta ahli keluarga beliau serta para sahabat r.anhum dan
ummat seluruhnya yang mempertahankan sunnah-sunnah baginda Rasulullah
hingga hari kiamat.
Sadaraku seiman, tangis Baginda Rasulullah
serupa dengan tertawanya, tidak tersedu-sedu dan tidak berteriak- teriak
seperti halnya tertawanya beliau tidaklah terbahak-bahak namun kedua
matanya berlinang hingga meneteskan air mata, terdengar pada dada beliau
desis napasnya.
Terkadang tangisan beliau sebagai bentuk
ungkapan kasih sayang terhadap orang yang meninggal atau pula sebagai
ungkapan rasa kekhawatiran dan belas kasih terhadap umatnya dan kadang
karena rasa takut kepada Allah atau ketika mendengar Al-Qur’an. Yang
seperti itu adalah tangisan yang timbul dari rasa rindu, cinta dan
pengagungan bercampur rasa takut kepada Allah.( Zadul Ma’ad 1/183.)
Dikisahkan
Imam Ali berkata,: Suatu hari, aku dan Fatimah melihat Nabi sedang menangis tersedu-sedu.
Lalu kami bertanya:"Ya Rasulullah, apa yang membuatmu menangis seperti ini"
Rasulullah
menjawab:"Di malam Mi'raj,aku melihat sekelompok wanita dari umatku
dalam keadaan tersiksa dengan siksaan yang pedih hingga membuatku
menangis.
Saya melihat perempuan dalam keadaan rambutnya
tergantung dan otaknya mendidih. Ada perempuan yang lidahnya terjulur
dan disiram dengan air neraka yang panas.
Dan sebagian lagi memakan
dagingya sendiri, di bawah badan mereka ada api yang menyala, dan
sebagian lagi kaki dan tangan dalam keadaan terikat,sedangkan ular dan
kalajengking mengelilinginya,
Dan wanita yang lainnya dalam keadaan
tuli dan bisu dan dia ditaruh dalam peti yang penuh dengan api yang
menyala.Otaknya keluar dari hidungnya dan badannya robek-robek sampai
terpisah dari tulangnya.Dan banyak lagi siksaan-siksaan yang aku lihat
di sana."
Lalu Fatimah bertanya,"Ya Rasulullah, mengapa mereka di
siksa oleh Allah SWT sedangkan mereka adalah wanita-wanita yang
beriman" Rasulullah menjawab: "Wahai anakku, wanita yang digantung
rambutnya, adalah wanita yang tidak memakai hijab / Jilbab, wanita yang
lidahnya terjulur adalah wanita yang menyakiti suaminya, wanita yang
susunya di gantung adalah wanita yang tidak mau tidur dengan suaminya,
wanita yang kakinya di gantung adalah wanita yang keluar dari rumah
tampa seizin suaminya,
Wanita yang memakan dagingnya sendiri adalah
wanita yang merias dirinya untuk orang lain ,wanita yang kakinya diikat
dan di kelilingi ular dan kalajengking adalah wanita yang sholat dengan
pakaian najis serta tidak mandi setelah haid atau bersenggama,wanita
yang tuli dan bisu adalah wanita yang berbuat zina dan anak-anaknya di
serahkan pada suaminya,
wanita yang menggunting badannya sendiri
adalah wanita yang membanggakan diri sendiri pada orang lain,wanita yang
badannya dan mukanya terbakar dan dia memakan ususnya serta semua isi
perutnya adalah wanita yang menyuruh orang lain berbuat zina,wanita yang
kepalanya kepala babi dan badannya badan keledai adalah wanita yang
suka berbohong dan mengadu domba, dan wanita yang bermuka anjing dan api
masuk dari belakang dan keluar dari mulutnya adalah wanita yang suka
bernyanyi".
Suatu hari Aisyah datang menghadap Nabi dan
bertanya:"Ya rasulullah ,siapa yang paling berhak terhadap seorang
perempuan?" Nabi menjawab:" Suaminya", Aisyah bertanya: "siapa yang
paling berhak terhadap seorang laki-laki" Nabi menjawab:"Ibunya"..
Dalam
suatu riwayat Muadz bin Jabal datang dari syam lalu dia sujud dihadapan
rasulullah. Rasulullah bertanya:"Apa yang sedang kamu lakukan". Muadz
menjawab:" Ini adalah adat buat kami, apabila seorang pemimpin datang,
kami harus bersujud kepada pemimpin tersebut, dan akupun ingin bersujud
padamu ya Rasulullah".
Lalu Rasulullah bersabda:"Janganlah kalian
bersujud terhadap sesama manusia. Dan seandainya sujud terhadap manusia
itu di perbolehkan, maka aku akan memerintahkan perempuan untuk sujud
pada suaminya. Dan aku bersumpah atas nama Allah tidak ada perempuan
yang mengerjakan hak Allah kecuali dia mengerjakan hak-hak suaminya".
Demikian
pula Rasulullah Shalallahu’alaihi Wassallam pernah menangis ketika
menyaksikan salah satunya cucunya yang nafasnya sudah mulai
terputus-putus dan ketika putra beliau Ibrahim meninggal, air mata
beliau menetes karena belas kasih beliau kepadanya. Beliau
Shalallahu’alaihi Wassallam menangis ketika meninggalnya Ustman bin
Madh’un, beliau menangis ketika terjadi gerhana matahari lantas beliau
shalat gerhana dan beliau nienangis dalam shalatnya, kadang pula beliau
menangis di saat menunaikan shalat malam.
Kerisauan Rasullah
kepada kita ummatnya tidak terbatas ruang dan waktu, Beliau sangat
mengkhawatirkan kita umatnya hingga dalam sholatnya pun kaki beliau
bengkak hanya untuk mendoa'akan bagaimana seluruh manusia bisa selamat.
semoga pesan ini menjadi ikhtibar bagi kita agar kita tidak menjadi oknum yang membuat Rasulullah bersedih.
Walaupun
Hakekat da'wah Agama ini memang menyinggung, maka beruntunglah orang
yang lalai dalam sholat yang tersinggung dan menyegerakan sholat pada
waktunya. dan beruntunglah wanita yang senantiasa membuka auratnya
kepada lelaki yang bukan muhrimnya menjadi tersinggung dan bersegera
menutup auratnya.
Ada benarnya datangnya dari Allah dan adapun kesalahan dalam artikel ini dikarenakan kebodohan dan kekurangan ilmu saya sendiri.
..Subhanallah
wabihamdihi Subhanakallahumma wabihamdika AsyaduAllahilaha illa Anta
Astagfiruka wa'atubu Ilaik Wassalamu'alaikum Warahmatullahi
Wabarakatuh..
“Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu,
anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang-orang mukmin: ‘Hendaklah
mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.’ Yang demikian itu
supaya mereka lebih mudah untuk dikenal dan oleh karenanya mereka tidak
diganggu. Dan Allah swt Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Qs
al-Ahzab 59).
sumber : http://usahatasiman.blogspot.com/
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment