Dikisahkan, pada suatu malam Abu Qolabah bermimpi berada disuatu
pemakaman. Tiba-tiba ia menyaksikan kuburan-kuburan yang ada disitu
terbelah. Mayat-mayat keluar dari kuburnya dan duduk-duduk di tepi
kuburan itu. Ditangan mereka seolah-olah ada yang memegang nampan yang
terbuat dari cahaya yang kemilau. Sementara sebagian mereka terlihat
dengan tangan hampa, tanpa cahaya sedikitpun. Maka Abu Qolabah bertanya
kepada mereka : “Aku lihat diantara kedua tangan Anda terdapat cahaya
pertanda apakah itu? “
Mayat-mayat serempak menjawab :”Sesungguhnya
kami mempunyai beberapa anak dan teman yang saling menghadiahkan kepada
kami. Mereka bersedekah dan berderma didunia dan diniatkan
pahalanya
untuk kami.
Dan Nur inilah buah dari apa yang mereka persembahkan untuk kami.”
Sementara
mayat- mayat yang bertangan hampa , tanpa sinar memancar menjawab,:
“Kami mempunyai anak yang tidak shaleh dan tidak mau mendoakan serta
tidak berbuat baik bagi kami. Oleh karena itu kami tidak memiliki nampan
bercahaya. Dan kami sangat malu terhadap tetangga- tetangga kami ini.”
Ketika
Abu Qolabah terbangun kemudian Abu Qolabah segera menuju rumah si anak
yang disebut oleh laki-laki dalam mimpinya itu. Dan menceritakan semua
kejadian yang dialaminya dalam mimpi, khususnya pertemuan dengan ayah
anak itu yang sangat mengharapkan doa dan sedekah ( yang diperuntukkan
untuk si ayah) dari anaknya itu.
Lalu lelaki itu berkata :” Saya
bertobat kepada Allah dari segala kemaksiatan dan dosa yang pernah saya
lakukan. Saya tidak akan kembali kejalan itu lagi selamanya.”
Semenjak
itu , ia menyibukkan dirinya hanya untuk taat kepada Allah SWT, berdoa
dan bersedekah yang ditujukan kepada orang tuanya yang telah tiada…
Kini
dia benar-benar telah menjadi anak yang shaleh. Dia membalas kebaikan
orang tuanya dan berbakti kepada keduanya yang telah meninggal dengan
cara mendoakan dan bersedekah untuknya.
Setelah beberapa hari
berlalu, Abu Qolabah kembali bermimpi berada disekitar kuburan yang dulu
lagi. Semua penghuni kubur keluar dengan keadaan seperti yang
dilihatnya pada mimpi sebelumnya. Laki-laki yang dulu terlihat murung,
kini sudah tak murung lagi. Wajahnya tampak berseri-seri. Laki-laki itu
telah memiliki nampan yang bercahaya pula. Bahkan nampan miliknya lebih
bersinar daripada yang lain.
Laki-laki itu berkata kepada Abu
Qolabah, “Abu Qolabah, semoga Allah membalas kebaikanmu. Karena
nasihatmu, anakku selamat dari api neraka dan juga aku terhindar dari
rasa malu berkumpul dengan orang-orang disini”.
***
Rasulullah
SAW bersabda: Apabila anak Adam menninggal dunia maka terputuslah
amalnya, kecuali tigahal: Shodaqah jariyah, Ilmu yang bermanfaat, dan
Anak yang shaleh yang mendoakan orang tuanya (Hadits)
sumber : http://usahatasiman.blogspot.com/
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment