0 Kisah Nampan yang bercahaya

Dikisahkan, pada suatu malam Abu Qolabah bermimpi berada disuatu pemakaman. Tiba-tiba ia menyaksikan kuburan-kuburan yang ada disitu terbelah. Mayat-mayat keluar dari kuburnya dan duduk-duduk di tepi kuburan itu. Ditangan mereka seolah-olah ada yang memegang nampan yang terbuat dari cahaya yang kemilau. Sementara sebagian mereka terlihat dengan tangan hampa, tanpa cahaya sedikitpun. Maka Abu Qolabah bertanya kepada mereka : “Aku lihat diantara kedua tangan Anda terdapat cahaya pertanda apakah itu? “
Mayat-mayat serempak menjawab :”Sesungguhnya kami mempunyai beberapa anak dan teman yang saling menghadiahkan kepada kami. Mereka bersedekah dan berderma didunia dan diniatkan
pahalanya untuk kami.
Dan Nur inilah buah dari apa yang mereka persembahkan untuk kami.”

Sementara mayat- mayat yang bertangan hampa , tanpa sinar memancar menjawab,: “Kami mempunyai anak yang tidak shaleh dan tidak mau mendoakan serta tidak berbuat baik bagi kami. Oleh karena itu kami tidak memiliki nampan bercahaya. Dan kami sangat malu terhadap tetangga- tetangga kami ini.”

Ketika Abu Qolabah terbangun kemudian Abu Qolabah segera menuju rumah si anak yang disebut oleh laki-laki dalam mimpinya itu. Dan menceritakan semua kejadian yang dialaminya dalam mimpi, khususnya pertemuan dengan ayah anak itu yang sangat mengharapkan doa dan sedekah ( yang diperuntukkan untuk si ayah) dari anaknya itu.

Lalu lelaki itu berkata :” Saya bertobat kepada Allah dari segala kemaksiatan dan dosa yang pernah saya lakukan. Saya tidak akan kembali kejalan itu lagi selamanya.”

Semenjak itu , ia menyibukkan dirinya hanya untuk taat kepada Allah SWT, berdoa dan bersedekah yang ditujukan kepada orang tuanya yang telah tiada…

Kini dia benar-benar telah menjadi anak yang shaleh. Dia membalas kebaikan orang tuanya dan berbakti kepada keduanya yang telah meninggal dengan cara mendoakan dan bersedekah untuknya.

Setelah beberapa hari berlalu, Abu Qolabah kembali bermimpi berada disekitar kuburan yang dulu lagi. Semua penghuni kubur keluar dengan keadaan seperti yang dilihatnya pada mimpi sebelumnya. Laki-laki yang dulu terlihat murung, kini sudah tak murung lagi. Wajahnya tampak berseri-seri. Laki-laki itu telah memiliki nampan yang bercahaya pula. Bahkan nampan miliknya lebih bersinar daripada yang lain.

Laki-laki itu berkata kepada Abu Qolabah, “Abu Qolabah, semoga Allah membalas kebaikanmu. Karena nasihatmu, anakku selamat dari api neraka dan juga aku terhindar dari rasa malu berkumpul dengan orang-orang disini”.

***
Rasulullah SAW bersabda: Apabila anak Adam menninggal dunia maka terputuslah amalnya, kecuali tigahal: Shodaqah jariyah, Ilmu yang bermanfaat, dan Anak yang shaleh yang mendoakan orang tuanya (Hadits)

sumber : http://usahatasiman.blogspot.com/

0 comments:

 

Copyright © 2015 | created by Ahbab | abdulrahmanmalayu@gmail.com

Artikel dalam web Ini depersilahkan untuk di bagikan