Banyak cara yang bisa dilakukan untuk menjalankan dakwah Islam.
Organisasi Islam non-politik Jamaah Tabligh yang memiliki pengikut di
berbagao belahan dunia menggelar acara tahunan “Chilla” yaitu perjalanan
ke berbagai negara dalam rangka dakwah Islam.
Chilla diambil dari bahasa Parsi “Chihli” yang artinya empat puluh.
Chilla adalah lanjutan dari pertemuan “Bishwa Ijtima” atau Jamaah Muslim
Dunia bulan Januari kemarin di ibukota Bangladesh, Dhaka. Pertemuan
yang diorganisir oleh Jamaah Tabligh itu dihadiri oleh jutaan orang,
10.000 orang diantaranya peserta dari 108 negara. Pertemuan di fokuskan
pada cara-cara untuk menyebarkan pesan-pesan Islam ke seluruh dunia.
Setelah pertemuan yang berlangsung selama tiga hari itu, ratusan ribu
orang yang bersedia ikut dalam program “Chilla” berkumpul di masjid
Jamaah Tabligh, Masjid Kakrail di Kota Dhaka. Para peserta dibagi dalam
beberapa kelompok. Masing-masing kelompok beranggotakan 10 sampai 20
orang. Mereka akan menjalankan misi dakwah dengan melakukan perjalanan
ke berbagai negara selama 40 hari.
Salah
satu peserta yang setiap tahun ikut misi tersebut adalah Mohammed
Fauzia, warga Malaysia yang bekerja sebagai teknisi. Fauzia, 44, sudah
15 tahun mengikuti misi ini. “Saya berusaha keras untuk bisa ikut Chilla
setiap tahun dan menjalankan dakwah Islam ke seluruh dunia. Saya sudah
pernah berkunjung ke berbagai negara seperti Australia, Thailand,
Pakistan dan India,” tutur Fauzia.
Peserta lainnya adalah Erfan Ibrahim asal Afrika Utara yang
berprofesi sebagai guru mengatakan, alasanya ikut misi ini karena ia
meyakini bahwa setiap Muslim harus menjalankan dakwah Islam.
“Kami menjalankan misi dakwah dengan Jamaah Tabligh untuk membawa kedamaian di dunia,” kata seorang pengusaha asal Pakistan.
Mereka yang pernah ikut “Chilla” mengakui bahwa misi dakwah itu telah
membawa dampak positif bagi diri mereka dan orang lain. Abdul Jamal,
jamaah asal Malaysia mengatakan bahwa tujuan utamanya terlibat dalam
misi dakwah ini, yang paling utama adalah untuk memperbaikan diri
sendiri.
Pernyataan Jamal dibenarkan oleh jamaah asal Pakistan yang berprofesi
sebagai pengusaha tadi. “Muslim harus memperbaiki diri sendiri dulu
sebelum melakukan kegiatan dakwah,” ujarnya.
Peserta “Chilla” lainnya berpendapat, melakukan perjalanan ke
berbagai negara untuk berdakwah membantu penyebaran pesan-pesan ajaran
Islam yang benar. “Kita harus menyebarkan Islam ke seluruh dunia,” kata
Mohammed. Menurutnya, sejak pertama kami ikut misi ini, ia menyaksikan
banyak orang dari berbagai negara merasakan kedamaian dalam Islam.
Abdur Rahman dari Rusia menambahkan, misi dakwah sangat penting di
saat umat Islam sedang mendapat sorotan dan Islam distereotipekan
sedemikian buruknya. Ia mencontohkan dakwah di negaranya, Rusia yang
berdampak cukup signifikan. Kegiatan dakwah yang intensif di negara itu
membuahkan hasil dimana ada sekitar 200 orang di Moskow yang masuk Islam
setiap tahunnya.
“Pola pikir masyarakat Rusia berubah beberapa tahun belakangan ini,” kata Abdur Rahman yang masih berusia 17 tahun.
“Masyarakat Rusia yang dulunya berpikir agama Islam identik dengan
terorisme dan bahwa orang Islam itu suka membunuh, sekarang mereka paham
bahwa Islam merupakan agama yang paling berkembang di dunia dan orang
Islam adalah orang yang mencintai perdamian,” tukas Abdur Rahman.
(ln/iol)
sumber : http://dalamdakwah.wordpress.com
0 comments:
Post a Comment