Maulana Ibrahim
Bangla Wali Masjid
Hazrat Nizammuddin, India
Bayan Subuh
Kita perlu jadikan agama ini sebagai maksud hidup, karena kalau agama
kita jadikan keperluan maka Agama tidak akan masuk seluruhnya. Tetapi
kalau agama ini kita jadikan kebutuhan maka agama ini akan wujud dengan
sempurna dalam diri kita. Agama ini adalah perintah-perintah Allah atas
diri manusia. Seorang pembuat obat akan memberi tahu bagaimana
menggunakan obat yang ia buat. Begitu juga manusia yang Allah SWT telah
ciptakan, maka Allah yang paling tau bagaimana manusia ini digunakan dan
untuk apa. Allah sebagai pencipta memberi tau kepada manusia mana yang
baik dan buruk. Allah telah beri kepada manusia perintah-perintah.
Seperti obat ada yang kita tau
kegunaannya ada yang kita tidak tau,
tetapi karena ini perintah dokter maka kita yakini dan jalani saja.
Begitu juga dengan perintah Allah, ada yang kita fahami ada yang tidak,
tetapi bukan yang tidak kita fahami lalu kita tinggalkan dan kita
langgar. Kita harus tetap yakini dan jalani saja.
Yakin datang tergantung pada usaha kita terhadap agama Allah Ta’ala.
Usaha atas Agama akan membentuk yakin dalam diri sendiri. Jika yakin
yang salah ini masuk ke hati maka hati ini akan menjadi rusak. Contoh :
Seorang penjudi akan menjual perhiasan isterinya dan baju anaknya untuk
berjudi, karena ia yakin bahwa ia akan menang judi. Inilah yakin yang
salah, jika telah masuk ke hati maka hati ini akan menolak yang Haq dan
hati ini akan buta terhadap kebenaran. Yakin yang benar adalah apapun
yang kita lakukan akan di hisab oleh Allah Ta’ala sehingga menimbulkan
rasa takut. Yakin yang seperti ini akan membuat kita jadi baik.
Asbab dan kebendaan di dunia ini menjadi mahal karena adanya usaha
atas asbab dan kebendaan tersebut. Ini disebabkan keyakinan pada asbab
dan kebendaan tersebut, sehingga semua orang mengusahakan hal yang sama.
Karena semua orang mengusahakan perkara yang sama, akhirnya perkara
atau kebendaan tersebut menjadi mahal. Begitu juga kalau kita mau usaha
atas diri manusia, maka diri manusia ini akan menjadi berharga.
Semua yang Allah ciptakan di dunia ini untuk manusia, dunia ini di
buat untuk mematuhi seluruh perintah manusia sebagai Khalifah Allah
dimuka bumi. Sedangkan manusia ini Allah ciptakan untuk akheratNya,
bukan untuk dunia. Segala sesuatu berjalan sesuai dengan Qudrat dan
Iradah Allah. Jika Allah tidak inginkan, maka tidak akan terjadi. Semua
akan mati, kecuali Allah yang hidup dan tidak pernah mati. Bahkan jibril
dan malaikat pencabut nyawapun akan mati. Ketika semua mati maka
Allahlah yang akan berdiri sendiri.
Orang yang mempunyai yakin yang benar ia akan menjaga
perintah-perintah Allah dalam setiap waktu, tempat, dan keadaan. Orang
dengan yakin yang salah maka yang ia usahakan adalah kebathilan. Orang
berjudi, korupsi, menipu, ini karena mereka yakin dengan ini mereka
dapat kaya. Yakin salah maka yang diusahakanpun salah. Orang dzikir
setiap saat tetapi ia tidak peduli terhadap keadaan cara hidupnya dan
lingkungannya maka ini adalah keyakinan yang salah. Ia dzikir tetapi
menerima hasil korupsi juga atau Ia dzikir tetapi tidak berbuat apa-apa
jika ada kemaksiatan dan kebathilan bahkan tidak ada rasa benci, inilah
Yakin yang salah. Orang yang mempunyai Yakin yang benar maka ia akan
berpikir :
1. Jika saya Dzikir saja duduk disini nanti Allah akan Hisab saya atas diri orang lain.
2. Jika saya ambil hasil korupsi ini maka Allah akan Murka terhadap saya
Dan lain-lain. Inilah orang yang punya Yakin yang benar. Orang yang mempunyai Yakin yang benar maka :
1. Ia akan adopsi cara Rasullullah SAW berdagang dalam tokonya.
2. Ia akan menimbang dengan jujur.
Sedangkan orang yang yakinnya salah, dalam berdagang, ia akan curang.
Ia berpikir dengan curang ia bisa dapat uang lebih. Jika lebih uang ia
merasa dapat bahagia. Inilah tanda-tanda kebodohan. Segala urusan rezeki
mahluk telah Allah tentukan. Bagaimana kita bisa mengambil lebih
perkara yang Allah telah tetapkan.
Dalam setiap amal Allah telah letakkan janji-janjinya. Seperti selama
40 hari tidak tertinggal Takbiratul Ihram yang pertama dalam sholat
berjamaah maka Allah akan bebaskan dia dari sifat munafiq dan api
neraka. Maka ketika kita keluar di jalan Allah selama 40 hari akan ada
ganjaran bagi amal yang istiqomah selama itu. Seperti 40 hari dalam
dakwah, 40 hari jaulah, 40 hari taklim, 40 hari dzikir pagi petang, dan
lain-lain. Siapa yang melakukan amal maka amal itu untuk dirinya
sendiri, bukan untuk Allah ataupun orang lain. Seseorang yang selalu
ingin memenuhi keinginan hawa nafsunya maka orang ini tidak akan
mendapatkan hidayah.
Allah tidak pernah merusak hubungan dengan orang yang ingin
mendekatkan diri kepadaNya. Tetapi kitalah yang justru selalu merusakkan
hubungan kita dengan Allah. Suatu ketika saya, Maulana Ibrahim, pergi
di hari Id dengan ayah saya, dan saya memegang jari ayah saya. Namun
ketika saya melihat teman-teman saya sedang bermain maka saya tinggalkan
ayah saya menuju kepada teman-teman saya yang sedang bermain. Ternyata
setelah berpisah dengan ayah saya, saya dapatkan diri saya tersesat,
lalu saya menangis, “Abba…Abba..” Lalu tiba-tiba ayah saya muncul dan
menjewer kuping saya dan berkata : “Sudah saya katakan jangan lepaskan
tangan saya” Begitu juga Allah ketika kita menangis dan menyesal
melepaskan hubungan dengan Allah. Maka Allah akan menjewer kita
sebagaimana seorang ayah kepada anaknya.
Orang mengira dengan memenuhi nafsunya dia akan bahagia seperti
membeli rumah mewah, mobil yang mahal, pakaian yang indah, dan
lain-lain. Ada orang yang ketika kaya dia tidak dapat merasakan
kebahagiaan, dan ada orang yang setelah jatuh miskin baru sadar arti
kebehagiaan. Kita harus menyadari maksud dari kesuksesan dan
kebahagiaan. Kesuksesan dan Kebahagiaan yang sebenarnya adalah ketika
kita selamat dari Neraka Allah dan masuk kedalam surganya Allah Ta’ala.
Setiap orang harus mempunyai tujuan hidup. Orang-orang yang telah
menjadikan dunia sebagai tujuan hidup maka ia akan menderita dunia dan
akherat. Walaupun di dunia ini mereka hidup seakan-akan terlihat
bahagia. Orang yang telah menjadikan dunia dan nafsu sebagai maksud
hidup maka Allah akan membuat orang seperti ini terbebani oleh hidup
yang dia jalankan. Orang ini akan Allah buat sibuk dengan dunianya dan
nafsunya sehingga dia tidak punya waktu lagi, hasil jerih payahnya akan
cepat habis, sehingga tidak ada keberkahan dan kenikmatan. Biaya yang
menunpuk, keluarga yang tidak harmonis, hidup yang mencekik leher,
frustasi, penderitaan demi penderitaan. Allah akan buat hatinya serba
takut dan tidak puas. Siapa yang tidak takut kepada Allah maka Allah
akan buat dia takut kepada yang lain seperti takut miskin, takut istri,
takut sakit, takut susah, dan lain-lain.
Jika Allah mencintai seorang hamba maka Allah akan sibukkan orang ini
di setiap waktu dalam amal agama dan memberinya pekerjaan yang paling
tinggi derajatnya disisi Allah yaitu kerja nubuwah atau kerja dakwah.
Jika dia keluar dari jalan yang Allah telah tentukan, maka Allah akan
datangkan rasa takut kepadanya dan petunjuk dalam hatinya. Seluruh Asbab
yang diberikan kepadanya tidak akan dapat membahagiakan hatinya, bahkan
makin bertambah masalah. Seperti orang yang terjebak oleh pasir hidup
semakin diusahakan semakin bertambah masalah.
Allah berikan peringatan-peringatan terhadap setiap hamba yang keluar
dari jalannya. Jika ia tidak dengar peringatan Allah, maka peringatan
ini akan menjadi adzab. Seperti Firaun, Allah beri peringatan lewat
mimpi yang membuatnya khawatir dan gusar. Musa AS yang seharusnya dapat
menjadi rahmat baginya malah menjadi adzab buat fir’aun Laknatullah
Alaih.
Yang Haq dan yang Bathil itu datang dan pergi melalui proses secara
bertahap. Jika Dakwah atas yang Haq hilang maka Dakwah atas yang Bathil
akan masuk. Dengan Dakwah agama akan wujud dan kemaksiatan akan hilang.
Tanpa Dakwah, kemaksiatan yang akan wujud dan agama yang akan hilang.
Karena tidak ada Dakwah, kini banyak orang yang ingin menyelesaikan
masalahnya dengan berbuat dosa. Seperti Firaun ketika khawatir dengan
mimpinya maka dia bunuh semua anak laki-laki. Sehingga bukannya masalah
selesai tetapi nambah masalah, jika semua bayi laki2x dibunuh bagaimana
generasi yang akan datang tidak ada laki2x untuk bekerja. Sehingga
ditetapkan tiap tahun ganjil semua bayi laki2x dibunuh. Inilah kekuasaan
Allah ketika tahun bebas pembunuhan lahirlah Harun AS, namun Musa AS
lahir dengan pertolongan Allah ketika tahun pembunuhan. Allah alirkan
kotak berisi bayi Musa AS berlawanan arah arus sungai menuju Istana
Firaun. Bahkan Allah buat Firaun, musuhnya merawat Musa AS, musuh yang
dicari-cari oleh Firaun itu sendiri. Namun Firaun tidak dapat berbuat
apa-apa.
Hari ini banyak para pedagang dan pengusaha menyelesaikan masalahnya
dengan perbuatan dosa seperti menipu, mengurangi timbangan, sumpah palsu
dan lain-lain. Inilah kebudayaan dunia, menyelesaikan masalah dengan
masalah, dan ini akan terjadi terus sampai hari kiamat. Orang-orang
seperti ini Allah anggap mereka telah menjadi penantangNya. Sekarang
siapa yang bisa menang melawan Allah. Allah akan berikan kepada mereka
problem yang lebih besar lagi. Dan jika masih belum bertaubat juga maka
Allah akan hancurkan mereka sebagaimana Allah telah hancurkan Firaun dan
Qorun. Lalu Allah tetapkan kubur dan akherat sebagai penjara yang
abadi, dimana tobat dan penyesalan sudah tidak ada gunanya lagi.
Kefahaman akan datang melalui usaha yang sungguh-sungguh dengan
pengorbanan dan mujahaddah. Siapa yang mau buat usaha maka dialah yang
akan merasakan nikmatnya. Walaupun dengan penjelasan-penjelasan agar
orang lain faham, kalau orang itu tidak buat usaha maka dia tidak akan
pernah faham. Orang yang bekerja buat agama Allah, maka Allah akan
berikan kepadanya kedamaian dan ketenangan. Bahkan Allah jadikan
musuhnya menjadi teman-temannya yang setia seperti Nabi SAW dengan Umar
RA, Abu Sofyan RA, Khalid bin Walid RA, dll.
Orang-orang yang menolak dakwah maka Allah akan hancurkan mereka
sebagaimana kaum-kaum terdahulu Allah hancurkan ketika mereka menolak
Dakwah dari Nabi mereka. Ketika Nabi SAW mengirim surat kepada Raja
Persia, lalu Raja Persia itu menyobek surat Rasul SAW. Mendengar
kejadian itu Nabi SAW bersabda (mahfum), bahwa raja itu bukan merobek
suratnya tetapi ia telah merobek Negaranya. Rasul SAW bersabda (mahfum),
Saya hanya utusan Allah, tetapi penguasanya adalah Allah. Mereka bukan
menentang Nabi SAW tetapi pada hakekatnya mereka telah menentang Allah.
Maka ketika Jaman Umar Al Farouq, kerajaan Persia itu telah Allah
hancurkan melalui tangan-tangan orang Islam. Sebagaimana hancurnya
kerajaan Firaun dan Namrud ketika menentang Dakwah nabi-nabi mereka.
Orang yang mempunyai hubungan dengan Allah, maka Qudratullah dan
Nusrotullah akan bersama mereka. Allah akan bersama mereka dalam setiap
kesulitan yang mereka hadapi. Seperti Umar ketika sedang memberikan
Khutbah tiba-tiba Allah nampakkan padanya pemandangan kondisi tentara
Islam yang sedang berperang di Irak. Seperti melihat gambar dalam layar,
tidak perlu satelit untuk membantu orang beriman. Sehingga Umar
berteriak, “Naik ke atas bukit, naik ke atas bukit..” Dan mereka tentara
Islam itu mendengarnya sehingga mereka lari ke atas bukit. Inilah
kelebihan orang beriman jika dia mempunyai hubungan baik dengan Allah
maka kekuatan dan kekuasaan Allah bersama mereka.
Seperti pada perang Badr, walaupun tentara muslim hanya 300 orang dan
tentara kafir jumlahnya 3 kali lipat lebih banyak dan dengan
persenjataan yang lengkap, tetapi kemenangan ada di pihak orang Islam.
Ini karena Allah kirimkan pasukan malaikat untuk membantu tentara
muslim. Jadi Allah hanya jadikan kita asbab untuk memuliakan kita. Namun
sesungguhnya Allahlah yang menghancurkan dan memberikan kemenangan
kepada umat Islam diatas musuh-musuhnya. La Illaha Illallah.
Jika kita hanya percaya pada akal logika dan kemampuan kita saja,
maka ini ada batasnya. Tetapi jika kita bergantung pada Qudrattullah ini
tidak ada batasnya :
1. Manusia hanya mampu pergi ke bulan, tetapi Allah telah membawa
Nabi SAW ke tempat yang paling jauh yaitu Langit ke Tujuh di Sidratul
Muntaha pulang pergi hanya dalam satu malam.
2. Manusia harus membuat satelit dan radar agar bisa mengetahui
keadaan jarak jauh, tetapi Allah telah berikan penglihatan kepada Umar
RA, untuk dapat melihat tentaranya di Irak sementara dia di Madinah
memberi Khutbah.
3. Manusia harus membangun jembatan atau memakai kapal untuk
menyebrangi sungai yang dalam dan luas. Tetapi Allah telah buktikan
kepada tentara Saad bin Abi Waqqash menyebrangi sungai tersebut dengan
berjalan diatas air tanpa air menyentuh telapak kaki kuda, ketika hendak
menyerang Persia.
Teknologi manusia mana yang mampu mengalahkan Teknologi Allah.
Semuanya Allah yang mengerjakan, manusia tidak bisa mengalahkan
Qudratullah sampai kapanpun. Allah berkuasa sebelum manusia diciptakan,
Allah berkuasa ketika manusia dan seluruh mahluk diciptakan, dan Allah
akan tetap berkuasa ketika segala sesuatu telah dihancurkan. Jaga
hubungan dengan Allah maka Allah akan menjaga kita. Pelihara perintah
Allah dimana saja maka Allah akan memelihara kita.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment