REPUBLIKA.CO.ID, Cara yang ditempuhnya itu hanya menghasilkan apa
yang disebutnya sebagai fungsionaris agama, bukan menghasilkan
pengkhutbah yang mau pergi dari pintu ke pintu dan mengingatkan orang
akan tugas-tugas keagamaan mereka.
Khutbah keliling Kemudian, Syekh Ilyas memutuskan untuk meninggalkan
kedudukannya sebagai pengajar di Madrasah Mazharul ‘Ulum di Saharanpur
dan pindah ke Basti Nizamuddin di alun-alun lama Kota Delhi guna memulai
misi dakwahnya dengan cara khutbah keliling.
Gerakan tablig melalui khutbah keliling itu mulai diluncurkan secara
resmi pada 1926 dari wilayah Basti Nizamuddin. Kelak di wilayah itulah
pusat internasional Jamaah Tabligh berdiri.
Setelah India pecah pada 1947, Raiwind, sebuah kota kecil di tepi
jalan raya dekat Lahore, Pakistan, menggantikan Basti Nizamuddin sebagai
pusat utama aktivitas organisasi dan dakwah Jamaah Tabligh.
Tabligh resmi yang digaungkan Syekh Ilyas bergerak mulai dari
kalangan bawah kemudian merangkul seluruh masyarakat Muslim tanpa
memandang tingkatan sosial dan ekonominya.
Tujuan yang ingin dicapai mereka hanya satu, yakni untuk menjadikan
kaum Muslim menjalankan perintah agamanya tanpa memandang asal-usul
mazhab atau aliran pengikutnya.
Dengan metode itu, dalam waktu kurang dari dua dekade, Jamaah Tabligh
berhasil di kawasan Asia Selatan dan terus berkembang luas hingga ke
wilayah Asia Barat Daya, Asia Tenggara, Afrika, Eropa, dan Amerika
Utara.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment