0 Catatan Dari India

 


Syukur Alhamdulillah, atas segala karunia dan Taufiq-Nya sehingga saya berhasil menyelesaikan safar 4 bln untuk belajar dakwah, yang pertama kalinya ke negeri India ini.

Sebagian orang yang belum faham dengan gerakan dakwah wat tabligh ini, sering menanyakan 'kenapa harus ke India' ? Maka sebelum saya mulai menuliskan catatan-catatan safar, ada baiknya saya tuliskan satu Hadits sahih yang boleh dijadikan jawaban untuk pertanyaan tersebut.

Dari Sayidina Tsauban r.a. menceritakan bahwa Nabi SAW bersabda:
“Akan muncul dua kumpulan dari umatku yang kedua-duanya dipelihara Allah dari neraka; satu kumpulan yang berjihad di India dan satu kumpulan lagi yang akan bersama Nabi Isa bin Maryam as."

Hadits Riwayat: Ahmad [Musnad 5/278 no.22759],
al-Bukhari [Tarikh al-Kabir Tarjamah Abd al-A'la bin 'Adiy al-Bahrani],
al-Nasai [al-Mujtaba' no.3175],
al-Tabarani [Mu'jam al-Awsath 7/23-24],
Ibn 'Adiy [al-Kaamil 2/161],
al-Haitsami [Majma'uz Zawaaid no.9452] Komen al-Albani [Sahih al-Jami' no.4012, Silsilah as-Sahihah no.1934] Sahih,
al-Arnaouth [Tahqiq Musnad Ahmad 37/81 no.22396]

Ada juga seorang yang mengatakan; "Belajar agama kok ke negeri orang hindu...."
Baiklah saudaraku, sebelum sampai di negeri tersebut maka saya belum dapat menjawabnya, namun setelah saya melihat sendiri suasana kehidupan di sana, saya menjamin bahwa peri kehidupan ummat Islam disana jauh-jauh lebih baik daripada di negeri kita ini.
Sunnah bagi umat muslim disana (mayoritas madzhab Hanafi) maknanya wajib dikerjakan!
Umat Islam yang minoritas di negeri orang hindu tersebut membawa pengaruh yang sangat besar bahkan terhadap perilaku dan budaya orang2 hindu. Sebaliknya di negara kita yang populasi umat Muslim-nya terbesar di dunia ini masih banyak yang terbawa-bawa adat orang hindu, bahkan banyak lagi yang ikut adat jahiliyyah modern.
Satu contoh saja, hampir di seluruh negeri (saya telah melintasi 8 provinsi, melalui jalan-jalan umum, stasiun KA. dan terminal bus. terkecuali wilayah bollywood tentunya, kami tidak pergi kesana) saya tidak menemukan seorang wanita-pun yang bekerja di tempat umum, misalnya penjaga toko, resepsionis hotel, yang jual beli di pasar-pasar, pelayan restoran sampai tukang masaknya-pun semua adalah lelaki. Kalaupun ada wanita yang keluar, selalu di dampingi ahli keluarganya, dan mereka semua menutup aurat dengan baik, termasuk pula orang-orang hindu. Tidak juga saya bertemu dengan wanita yang mengenakan pakaian ketat di jalan-jalan, apalagi di tempat umum seperti terminal. Bila anda menganggap sudah biasa di tempat anda melihat wanita2 dengan pakaian sexy naik motor kesana kemari, maka tidak mungkin bagi para wanita2 disana untuk pergi membawa motor sendiri.
Saya katakan demikian, karena seorang tua yang pernah pergi dakwah ke Indonesia ber-mudzakarah dengan saya, bahwa dia telah di kirim ke pulau Madura, maka dia sangat terkejut bila melihat wanita2 yang tidak menutup aurat, bahkan dengan bebasnya berseliweran naik motor. Hal itu tidak ada dan tidak pernah ada dalam kamus kehidupan mereka.
Ternyata suasana yang demikian membawa suasana damai dalam kehidupan. Bila seseorang terbebas dari pandangan-pandangan maksiat maka akan lebih mudah mendapatkan khusyu di dalam sholat.
Ini baru satu hal ternyata sudah sedemikian panjang. InsyaAllah saya akan lanjutkan hal-hal berikutnya yang kita perlu belajar dari negeri India dalam tulisan berikutnya...




sumber : Kargozari Dakwah

0 comments:

 

Copyright © 2015 | created by Ahbab | abdulrahmanmalayu@gmail.com

Artikel dalam web Ini depersilahkan untuk di bagikan