Ulama katakan ummat saat ini memiliki keyakinan yang salah.
Mereka yakin bahwa dengan usaha bisa mendatangkan uang,
dan dengan uang bisa mendatangkan benda-benda,
dan dengan benda-benda bisa mendatangkan kebahagian.
Bahwasanya ini adalah keyakinan yang salah…
Bahwasanya keyakinan yang benar adalah:
Usaha tidak bisa mendatangkan uang.
Yang mendatangkan uang adalah Allah SWT.
Usaha berhajat kepada Allah untuk mendatangkan uang.
Sedangkan Allah tidak berhajat kepada usaha untuk mendatangkan uang.
Apabila Allah berkehendak maka usaha bisa mendatangkan uang.
Apabila Allah berkehendak maka usaha tidak bisa mendatangkan uang.
Allah berkuasa mendatangkan uang tanpa usaha.
Laa ilaaha Illallah…
Uang tidak bisa mendatangkan benda-benda.
Yang mendatangkan benda-benda adalah Allah SWT.
Uang berhajat kepada Allah untuk mendatangkan benda-benda.
Sedangkan Allah tidak berhajat kepada uang untuk mendatangkan benda-benda.
Apabila Allah berkehendak maka uang bisa mendatangkan benda-benda.
Apabila Allah berkehendak maka uang tidak bisa mendatangkan benda-benda.
Allah berkuasa mendatangkan benda-benda tanpa uang.
Laa ilaaha Illallah…
Benda-benda tidak bisa mendatangkan kebahagian.
Yang mendatangkan kebahagiaan adalah Allah SWT.
Benda-benda berhajat kepada Allah untuk mendatangkan kebahagiaan.
Sedangkan Allah tidak berhajat kepada benda-benda untuk mendatangkan kebahagiaan.
Apabila Allah berkehendak maka benda-benda bisa mendatangkan kebahagiaan.
Apabila Allah berkehendak maka benda-benda tidak bisa mendatangkan kebahagiaan.
Allah berkuasa mendatangkan kebahagiaan tanpa benda-benda.
Laa ilaaha Illallah…
Contohnya:
- Siti Maryam dapat berbagai macam makanan tanpa usaha. Tapi banyak orang bekerja susah payah banting tulang dari pagi sampai malam, tapi hanya mendapatkan sedikit makanan saja. Karena bukan usaha yang mendatangkan makanan, tapi Allah SWT. Laa ilaaha Illallah…
- Fir’aun, raja yang memiliki kekuasaan dan harta yang banyak, stress tidak bahagia karena mimpi ada bayi yang merebut mahkotanya. Tapi Rosulullah SAW ketika miskin tidak punya harta yang banyak, rumahnya kecil, sering tidak makan, tapi bersabda “baiti jannati”, rumahku surgaku, saking bahagianya. Karena bukan harta dan kekuasaan yang memberi kebahagiaan, tapi Allah SWT. Laa ilaaha Illallah…
Nasi.
Nasi tidak bisa mengenyangkan.
Yang mengenyangkan adalah Allah SWT.
Nasi berhajat kepada Allah untuk dapat mengenyangkan.
Sedangkan Allah tidak berhajat kepada nasi untuk mengenyangkan.
Apabila Allah berkehendak maka nasi bisa mengenyangkan.
Apabila Allah berkehendak maka nasi tidak bisa mengenyangkan.
Allah berkuasa mengenyangkan tanpa nasi.
Laa ilaaha Illallah…
Contohnya Ashabul Kahfi tidak makan selama 300 tahun lebih, tidak mati karena lapar. Tapi banyak orang yang makan terus tapi tidak pernah merasa kenyang, cari makan lagi dan lagi, berwisata kuliner. Karena yang membuat lapar dan kenyang bukan nasi, tapi adalah Allah SWT. Laa ilaaha Illallah…
Obat.
Obat tidak bisa menyembuhkan.
Yang menyembuhkan adalah Allah SWT.
Obat berhajat kepada Allah untuk dapat menyembuhkan.
Sedangkan Allah tidak berhajat kepada obat untuk menyembuhkan.
Apabila Allah berkehendak maka obat bisa menyembuhkan.
Apabila Allah berkehendak maka obat tidak bisa menyembuhkan.
Allah berkuasa menyembuhkan tanpa obat.
Laa ilaaha Illallah…
Contohnya banyak orang sakit bertahun-tahun makan banyak obat tapi tidak sembuh-sembuh. Tapi banyak juga orang sakit, sembuh tanpa obat, seperti sakit mata Nabi Ya’kub AS yang hanya diusap dengan baju, langsung sembuh. Karena yang menyembuhkan bukan obat, tapi Allah SWT. Laa ilaaha Illallah…
Contoh lainnya adalah api.
Api tidak bisa membakar.
yang membakar adalah Allah SWT.
Api berhajat kepada Allah untuk dapat membakar.
Sedangkan Allah tidak berhajat kepada api untuk membakar.
Apabila Allah berkehendak maka api bisa membakar.
Apabila Allah berkehendak maka api tidak bisa membakar.
Allah berkuasa membakar tanpa api.
Laa ilaaha Illallah…
Contohnya Nabi Ibrahim AS. dilempar ke dalam api tapi tidak terbakar sedikit pun. Tanpa api, kertas bisa terbakar dengan memfokuskan cahaya matahari dengan kaca pembesar. Laa ilaaha Illallah…
Contoh lainnya adalah air.
Air tidak bisa menenggelamkan.
Yang menenggelamkan adalah Allah SWT.
Air berhajat kepada Allah untuk dapat menenggelamkan.
Sedangkan Allah tidak berhajat kepada air untuk menenggelamkan.
Apabila Allah berkehendak maka air bisa menenggelamkan
Apabila Allah berkehendak maka air tidak bisa menenggelamkan
Allah berkuasa menenggelamkan tanpa air.
Laa ilaaha Illallah…
Contohnya adalah sahabat Al-A’la bin Al-Hadromi ra. beserta rombongan menyebrang laut tanpa perahu, hanya dengan kuda dan jalan kaki, dengan kaki kuda mereka tidak basah sedikit pun.
Contoh lainnya Qorun beserta seluruh harta bendanya ditenggelamkan Allah bukan di air, tapi di daratan. Allah berkuasa untuk menenggelamkan dengan air ataupun tanpa air.
Laa ilaaha Illallah…
sumber : http://triswan.wordpress.com
0 comments:
Post a Comment