ALLOHu Akbar !!! tak terasa mata ini berkaca-kaca ...
Baru pertama kedatangan tamu, jamaah tuna rungu ... di Indonesia kerja atas orang tuna rungu, baru berjalan sekitar 2 tahunan, sedangkan di Pakistan sudah 25 tahunan...dan banyak dikirim ke negara-negara Jazirah Arab, atas izin ALLOH banyak ulama-ulama Yaman,
Arab, dll yang tertegun melihatnya, tak sedikit yang menangis...ini bener-bener kerja dakwah yang haq (tuturnya). Baru muqodimah dengan isyarat, taaruf, kemudian si mutarjim menjelaskan, sang ulama sudah tak kuasa menahan air mata yang jatuh, sudah...sudah...jangan dilanjutkan...beliau ini (si tuna rungu, maksudnya) dia derajatnya sudah melebihi saya kepahamannya...SubhanaALL OH.
Ketika dari Pakistan beberapa tahun silam, dikirim jamaah haji tuna rungu, maka ketika di tanah suci jamaah bertemu sesama tuna rungu yang ternyata orang India, maka mereka pun bikin janji sepulang dari haji...akhirnya mereka pun bikin pertemuan, jord untuk orang yang senasib...ada yang melapor kepada Maulana Saad (hafidzahulloh) maka beliau Maulana Saad, tak kuasa pula menahan tangis, beliau ini teringat pesan Maulana Yusuf dulu, " kelak suatu hari, akan ada sebagian kaum yang berdakwah yang dijaman sahabat tidak ada " ... (orang tuna rungu) maka setelah mengingat-ingat hadits benar adanya, sahabat yang buta ada, sahabat yang cacat ada, tapi sahabat yang tuna rungu tak ada...di jaman sekarang ini ALLOH telah tampakkan...ALLOHu AKbar.
Maka kami tadi kedatangan Jamaah tuna rungu, yang lagi gerak di Sidoarjo-Jatim...Alhamdul illah
kargozarinya hampir mirip dan sama, banyak orang, bahkan Ulama yang
benci dakwah, sangat benci bahkan, langsung tertegun melihat jamaah
ini...ulama yang menentang seakan luluh...dan setelah dikaji, dicek
lagi, emang ada haditsnya, yang menerangkan, 'yang membikin neraka
menjadi dingin, ialah orang-orang tuna rungu tatkala ia megakkan kalimah
ALLOH'...maka hal ini menjadi tamparan yang keras khusunya diri sendiri
ini yang lengkap, normal, kenikmatannya namun lagi
lemah...Astaghfirulloh...
Maka ALLOH cabut, satu nikmat saja, mempengaruhi yang lain, mutarjim sampaikan : orang tuna rungu ini tak bisa mendengar; dari situ ia tak bisa bicara alias tuna wicara; dari situ menjadi tuna bahasa ... maka melihat sms pun, katanya mambyaaarr, buyar, mutarjim yang isyaratkan pada mereka ini ... maka dihimbau, HARUS ada yang siap setiap daerahnya yang mampu menguasai bahasa isyarat ini ... agar banyak lagi tashqeelan2, orang yang serupa, lebih2 yang normal.
disampaikan pula : kebanyakan mereka ini 0 paham agamanya, tidak tahu agama sedikit saja tak ada, bagaikan tanah yang kering kerontang, gersang, maka ketika disiram air, langsung meresap hingga lapisan dalam tanah...maka tak ayal si mubayyin tadi (si tuna rungu) yang bayan dengan aksi nya gerak-geriknya ... berisi kutipan2 hadits saja yang ia sampaikan dengan gaya isyaratnya...kemudian mutarjim menjelaskan...
SubhanaALLOH...
Sumber : Kargozari dakwah
Baru pertama kedatangan tamu, jamaah tuna rungu ... di Indonesia kerja atas orang tuna rungu, baru berjalan sekitar 2 tahunan, sedangkan di Pakistan sudah 25 tahunan...dan banyak dikirim ke negara-negara Jazirah Arab, atas izin ALLOH banyak ulama-ulama Yaman,
Arab, dll yang tertegun melihatnya, tak sedikit yang menangis...ini bener-bener kerja dakwah yang haq (tuturnya). Baru muqodimah dengan isyarat, taaruf, kemudian si mutarjim menjelaskan, sang ulama sudah tak kuasa menahan air mata yang jatuh, sudah...sudah...jangan dilanjutkan...beliau ini (si tuna rungu, maksudnya) dia derajatnya sudah melebihi saya kepahamannya...SubhanaALL
Ketika dari Pakistan beberapa tahun silam, dikirim jamaah haji tuna rungu, maka ketika di tanah suci jamaah bertemu sesama tuna rungu yang ternyata orang India, maka mereka pun bikin janji sepulang dari haji...akhirnya mereka pun bikin pertemuan, jord untuk orang yang senasib...ada yang melapor kepada Maulana Saad (hafidzahulloh) maka beliau Maulana Saad, tak kuasa pula menahan tangis, beliau ini teringat pesan Maulana Yusuf dulu, " kelak suatu hari, akan ada sebagian kaum yang berdakwah yang dijaman sahabat tidak ada " ... (orang tuna rungu) maka setelah mengingat-ingat hadits benar adanya, sahabat yang buta ada, sahabat yang cacat ada, tapi sahabat yang tuna rungu tak ada...di jaman sekarang ini ALLOH telah tampakkan...ALLOHu AKbar.
Maka kami tadi kedatangan Jamaah tuna rungu, yang lagi gerak di Sidoarjo-Jatim...Alhamdul
Maka ALLOH cabut, satu nikmat saja, mempengaruhi yang lain, mutarjim sampaikan : orang tuna rungu ini tak bisa mendengar; dari situ ia tak bisa bicara alias tuna wicara; dari situ menjadi tuna bahasa ... maka melihat sms pun, katanya mambyaaarr, buyar, mutarjim yang isyaratkan pada mereka ini ... maka dihimbau, HARUS ada yang siap setiap daerahnya yang mampu menguasai bahasa isyarat ini ... agar banyak lagi tashqeelan2, orang yang serupa, lebih2 yang normal.
disampaikan pula : kebanyakan mereka ini 0 paham agamanya, tidak tahu agama sedikit saja tak ada, bagaikan tanah yang kering kerontang, gersang, maka ketika disiram air, langsung meresap hingga lapisan dalam tanah...maka tak ayal si mubayyin tadi (si tuna rungu) yang bayan dengan aksi nya gerak-geriknya ... berisi kutipan2 hadits saja yang ia sampaikan dengan gaya isyaratnya...kemudian mutarjim menjelaskan...
SubhanaALLOH...
Sumber : Kargozari dakwah