Ustadz Syamsi Ali, kelahiran Sulawesi selatan, sudah 18 tahun
berkelana berdakwah di Luar negeri, dan kini beliau sebagai Imam Masjid
New York, pada kesempatan berkunjung ke Indonesia, beliau sempat
memberikan oleh oleh pengalamannya sepanjang beliau menjadi imam Masjid
di sana, berikut cerita beliau kepada para jamaah Subuh ahad pagi
kemarin dibilangan Bogor.
“Bila seseorang di Amerika ditanyakan
apa agama mereka, biasanya mereka menjawab I don’t know (saya tidak
tahu), yang jelas orang tua saya beragama Kristen …” Kisah Beliau
mengawali tausiahnya.
“Ada sebuah kisah , saya memiliki seorang
teman berasal dari Bangladesh, namanya Ahmad, beliau bekerja di suatu
rumah keluarga Amerika berkulit putih, nah suatu hari seorang bapak
kulit putih pemilik rumah tadi berkunjung ke Masjid dan datang
menghampiri saya, dia jelaskan dia dapat rekomendasi dari ahmad , dan
bapak tadi langsung bertanya kepada saya dan dia ceritakan .
“Pak
Imam, saya punya pegawai yang bekerja dirumah saya , bernama Ahmad,
beliau katanya seorang Muslim, saya mau bertanya kenapa pak ahmad
tersebut selalu terlihat bergembira seolah
tidak ada masalah atas dia,
saya tanyakan kepada Ahmad apa alasannya, dan dia bilang karena dia
Muslim. Nah saya tanyakan kepada dia apa dan bagaimana Islam itu dan dia
merekomendasikan saya untuk bertanya kepada anda. Terus terang saja
dahulu agama saya adalah katolik, tapi saya tidak puas , dan saya
berpindah ke agama protestan…beberapa lama kemudian saya pun tidak puas,
kemudian saya pindah lagi ke evangelis, hanya sebentar saya pun tidak
puas, setelahnya saya pindah ke budha, saya menyenangi ketenangan dalam
meditasinya, tapi setelah keluar dari meditasi tersebut kok hati saya
tidak tenang lagi…nah saatnya melalui sikap Ahmad , saya ingin tanyakan
apa itu Islam kepada anda?”
“Saya katakan Islam hanya sederhana,
masuk Islam hanya ditandai dengan pengucapan dua kalimat syahadat, yang
tersulit dalam Islam adalah proses peyakinan diri, kalau anda sudah siap
untuk yakin berikutnya insyaAllah akan mudah, entah kenapa kemudian dia
langsung katakan, “ Rasanya saya sudah siap yakin terhadap Islam dan
dia langsung ucapkan dua kalimat Syahadat”. Allahu Akbar.
“Lain
lagi cerita masuknya Islam seorang gadis kulit putih, sebutlah namanya
Amanda, setiap sabtu kami memang melakukan diskusi di masjid, banyak
warga Amerika non muslim biasanya berdiri dan menunggu dipintu masjid
New York, biasanya mereka hadir untuk mengkritisi atau mencari informasi
apa yang dilakukan oleh umat Islam New york. Salah satu dari yang
menunggu ada seorang gadis kulit putih bernama Amanda, pada saat itu dia
menghampiri saya dengan sejumlah pertanyaan atau kritisi tentang Islam
dengan 4 halaman pertanyaan, saya sampaikan saya tidak sempat jawab saat
ini, silahkan kirim email saja agar kita bisa berdiskusi lewat email.
Malamnya ternyata saya temukan dalam email, dia sudah mengirim dengan 70
puluh pertanyaan terkait Nabi Muhammad, dan fitnah fitnah tentang
Beliau Shallallahu 'Alaihi Wasallam dan pertanyaan kritisi lainnya
itupun dengan seabrek referensi. Alhamdulillah saya jawab dengan
kemampuan yang ada.”
“2 minggu kemudian dia datang lagi dengan
lebih sopan daripada kunjungan yang pertama, dan bertanya lagi seputar
Islam yang lainnya. Pekan pekan berikutnya dia lebih bertanya lagi dan
jauh lebih sopan daripada sebelumnya hingga 8-9 bulan kemudian dia
mengabarkan kepada saya bahwa Amanda ternyata sudah jatuh cinta dengan
agama ini (Islam) dan siap bersyahadat , dan dia minta kesaksian
pengucapan syahadatnya dilakukan di masjid dihari kerja didepan teman
temannya yang masih menganut Kristen …Allahu Akbar. Beliau kini menjadi
muslimah yang taat dan sudah menggunakan jilbab, walau tempat kerjanya
sebuah universitas Yahudi terkenal di new york memaksa dia untuk
melepaskan jilbabnya, dan dia memilih keluar dari tempat kerja yang ia
dicintai dibanding melepas jilbabnya sebagai tanda cintanya terhadap
agama ini. Tetapi Karena ia cerdas, Universitas Yahudi itu akhirnya
tidak mengeluarkannya dan ia tetap diperbolehkan memakai jilbabnya walau
dilingkungan Yahudi…”
“Sebelum kejadian 911, ada kesulitan kami
berdakwah di amerika, karena penganut muslim di sana rata rata memang
bukan buat berdakwah tetapi tujuan utamanya untuk meningkatkan taraf
hidup, walaupun kisah masuknya Islam di amerika sebenarnya sudah sangat
lama, bahkan ada kisah yang menjelaskan masuknya Islam di Amerika
sebelum colombus tiba di benua tersebut.”
“Tapi Kejadian 911,
situasi menjadi berubah drastic, sebuah situasi yang sangat berat untuk
umat Islam Amerika, saat itu 80 % penganut Islam adalah imigran , yang
berasal dari timur Tengah, Asia Selatan (India, Pakistan, Bangladesh)
dan sebagian dari afrika. Sungguh saat saat itu sungguh mencekam. “
“Pada saat kejadian itu saya diundang di acara terkait WTC ground zero,
sebagai perwakilan masjid New York, kami diberikan kesempatan berbicara
, dan diberikan 3 pilihan, entah berikan sambutan, berikan doa atau
membaca Al Quran, akhirnya saya memilih untuk membaca ayat Quran saja.”
“Kemudian saya pilih 3 ayat, dan ayat yang ketiga saya pilih ayat An
nash ayat 1-3 … “Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan,
dan engkau melihat manusia berbondong bonding masuk agama Allah, maka
bertasbihlah dengan memuji Rabbmu dan mohonlah ampun kepadaNya. Sungguh
Dia maha penerima taubat.” (QS 110 :1-3) …karena saya yakin setelah
kejadian ini akan banyak orang amerika akan mencari tahu apa itu
Islam…dan benar, setelah kejadian yang pahit itu, banyak warga Amerika
ingin mengetahui apa itu Islam, dari yang berkunjung kepada kami, 80 %
yang bertanya tetantang Islam, 70% darinya memilih masuk ke dalam Islam
dan serius menekuninya…Allahu Akbar…”
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment